* Untuk setiap 200 m2 ruang terbuka disediakan 1 unit APAR type A dengan jarak antara setiap unit maksimum 20 meter.
* Untuk ruang yang dilengkapi dengan pembagi / pembatas ruang, disediakan 1 unit APAR type A tanpa memperhatikan luas ruang.
* Untuk daerah/ruang mekanikal-elektrikal berskala kecil disediakan 1 unit APAR type A dan 1 unit APAR type B.
* Untuk daerah/ruang mekanikal-elektrikal berskala besar disediakan 1 unit APAR type A, 1 unit APAR type C dan 1 unit APAR type D.
PERALATAN UTAMA & FUNGSI APAR Type A : Multipurpuse Dry Chemical Powder 3,5 kg APAR Type B : Gas CO2 6,8 kg APAR Type C : Gas CO2 10 kg APAR Type D : Multipurpuse Dry Chemical Powder 25 kg (dilengkapi dengan trolley).
KELAS-KELAS API DAN MEDIA PEMADAMANNYA
KELAS “A”
(Api pepejal)
solid fire
- Api kayu
- Api kertas
- Api Sampah
- Api kain
Air & Debu kering
KELAS “B”
(Api Cecair)
Liquid Fire
- Api Minyak
- Api Cat
- Api Varnish
Buih, Debu kering dan Varpourising liquid
KELAS “C”
(Api Wap dan Gas)
gas &Stim Fire
- Butana
- Propane
- Oxy acetalane
- Gas (LPG)
Debu kering, Karbon Dioksida (Co2) & Varpourising liquid
KELAS “D”
(Api Logam)
Matel Fire
- Potaosium
- Sodium
- Kalsium
- Magnesium
Soda Ash, Pasir, Debu Kering & Matel serta Powder
Api Elektrik
Kebakaran ini tidak termasuk dalam kelaas-kelas api dan boleh dipadam dengan menggunakan alat pemadam api yang sesuai.
Debu Kering, Karbon Dioksida &Varpourising liquid
ALAT PEMADAM API JENIS AIR
Kandungan
Air Biasa – 9 Liter
Jarak Pancutan
20’ – 25’
Jangkamasa Pancutan
60 – 120 Saat
KEBAIKAN KEBURUKAN
- Mudah dikendalikan
- Boleh mengawal/memadam apai di peringkat awal
- Cecair yang digunakan tidak merbahaya
- Hanya sekali digunakan
- Tidak sesuai memadam kebakaran alat elektrik dan logam
- Tidak boleh diletakkan ditempat yang suhunya sejuk dan boleh membeku
- Tidak boleh mengawal dan memadam kebakaran yang besar
ALAT PEMADAM API JENIS DEBU KERING
(DRY POWDER)
Kandungan
- Sodium bikarbonat 97%
- Magnesium stearote 11/2%
- Magnesium karbonat 1%
- Trikalsium karbonat ½%
Jarak Pancutan
15’ – 20’
Jangkamasa Pancutan
2 Minit
KEBAIKAN KEBURUKAN
- Mudah dan senang dikendalikan
- Boleh mengawal / memadam api kelas A,B,C dan sungguh berkesan
- Pemadamannya lebih berkesan jika dibandingkan dengan alat pemadam api jenis Co2 dan BCF
- Pengeluaran (pancutan) boleh dikawal di Release Handle.
- Hanya boleh sekli sahaja.
- Debunya mendatangkan kerosakan pada bahan-bahan tertentu seperti enjin kereta, bahan makanan dll
- Tidak boleh memadam api logam
- Tidak boleh diletakkan ditempat yang suhunya sejuk dan boleh membeku
Perhatian
Penempatan alat-alat pemadaman api hendaklah diletakkan pada tempat yang boleh dilihat dan digantung supaya alat ini tidak rosak pada tabung dan juga isi kandungannya
Pemeriksaan
1. Hendaklah diperiksa setiap bulan
2. Pastikan preasure guage pada tabung menunjukan kandungan penuh (hijau – penuh & merah – kosong). Sekiranya berlaku kekurangan tekanan udara hendaklah dihantar ke agen servis
ALAT PEMADAM API JENIS GAS (Co2 & BCF)
Kandungan
- dalam tabung diisi dengan Co2 dalam bentuk cecair dalam tekanan.
- Mempunyai ukuran antara 2 hingga 5 ibs beratnya.
Jarak pancutan
8’ ke 12’ dan perkembangan nisbahnya ialah 1:450
Jangkamasa pancutan
8 hingga ke 30 saat
KEBAIKAN KEBURUKAN
- Mudah dikendalikan
- Boleh mengawal/memadam kebakaran diperingkat awal dan berkesan
- Gasnya bersih tidak membantu kebakaran
- Gasnya tidak mengalirkan elektrik
- Boleh menembusi tempat-tempat permukaan kecil
- Hanya sekali digunakan
- Keberatan silindernya tidak sepadan dengan kandungan gas, berat 5.3 kg tetapi Cuma 2.2 kg sahaja.
- Kandungan gas tidak dapat dilihat dan perlu ditimbang dari masa ke semasa untuk mengelakan kekurangan daripada 10%
- Tidak sesuai memadam kebakaran api jenis A,B &D
- Tidak boleh mengawal kebakaran yang sudah besar
ALAT PEMADAM API JENIS BUIH (Foam)
Sesuai untuk memadam api kelas ‘B’ dan peranannya menyelimut dan menurunkan suhu dibawah suhu nyalaan (menyejukkan).
Kandungan
- Terdapat 2 tabung
- Tabung dalam (Alauminium Sulphate)
- Tabung luar (Sodium Bikarbonate / Stabilizer)
Jarak Pancutan
Lebih kurang 20’
Jangkamasa Pancutan
30 hingga ke 90 saat.
KEBAIKAN KEBURUKAN
- Mudah dikendalikan
- Buih boleh menutup permukaan cecair dan menyekat bekalan oksigen daripada membantu kebakaran
- Tidak terganggu daripada tiupan angin
- Boleh mengawal dan memadam kebakaran diperingkat awal dengan berkesan.
- Hanya sekali digunakan
- Tidak boleh memadam kebakaran kelas A,C dan D
- Sekiranya percampuran bahan kimia tidak betul, buihnya tidak dapat memadam kebakaran dengan berkesan
- Tidak sesuai digunakan dengan alat memadam api jenis dry powder kerana powder akan memecahkan buih.
CARA MENGGUNAKAN ALAT PEMADAM API
Terdapat pelbagai jenis serta saiz alat pemadam api. Cara penggunaan atau pengendaliannya adalah seperti berikut:-
1. Pilih jenis alat pemadam api yang sesuai
2. Ikut arah angin semasa menggunakannya
3. Praktikkan penggunaan kaedah PASS
KAEDAH/ SISTEM P.A.S.S
P – Pull
Tarik / cabut pin keselamtan
A – Aim
Arahkan nozel ke arah punca api
S – Squeeze
Tekan pemegang “lever”dimana agen pemadaman akan dipancutkan keluar
S – Sweep
Layangkan nozel / hos kekiri dan ke kanan bagi menyegerakan proses pemadaman
-Banyak problematika saat menggunakan Alat Pemadam yang bermedia Dry Chemical Powder (DCP). Keluhan para konsumen pemakai Apar DCP timbul saat mereka menggunakan untuk memadamkan kebakaran. Jadi kita perlu pertimbangan teknis yang matang sebelum memutuskan menggunakan apar jenis DCP.
Masalah yang timbul dalam pemakaian DCP antara lain:
- Macet pada saat digunakan. Kondisi ini timbul karena secara material, powder berupa serbuk yang pada dasarnya akan menggumpal jika terkena hawa dingin atau dibiarkan saja tanpa di kocok-kocok. Apalagi untuk Apar DCP yang menggunakan tekanan langsung CO2 atau N2 secara otomatis terkena efek dingin. Akibatnya DCP akan menggumpal. Jika dipakai maka yang keluar hanya gas pendorongnya saja.
- Apar DCP harus dikocok. Maintenance apar DCP memng harus dikocok sebulan sekali minimal 15 kali kocokan agar tidak menggumpal. Kondisi ini membuat para pengusaha harus menyediakan tenaga maintenance tersendiri. Bisa dibayangkan jika dalam perusahaan ada 20 atau lebih apar DCP dengan variasi berat 6-20 Kg, maka berapa waktu dan tenaga yang terbuang sia-sia untuk maintenance.
- Adanya petugas maintenance yang nakal, aparnya tidak dikocok, namun dalam ceklist rutin ditulis sudah dikocok. Hasilnya apar menggumpal dan macet. Ironisnya kemacetan ini baru diketahui saat latihan atau pemakaian saat kebakaran.
- Tidak bisa melakukan kontrol secara visual. Pada pemakaian apar DCP model catridge, konsumen tidak bisa mengetahui apakah tekanan gas CO2 (untuk pendorongnya) masih ada atau sudah habis. Mereka baru bisa mengetahui pada saat digunakan. Baik saat latihan atau saat kebakaran. Hasilnya saat dipakai media DCP tidak keluar sama sekali. Kejadian lain dalam pemakaian apar DCP model catridge.
- Tekanan CO2 bocor. Sering kali pada saat penggunaan apar DCP catridge, gas pendorongnya (CO2) bocor. Hasilnya media tidak keluar sama sekali.
- Terjadinya penyalaan ulang. Jika terjadi kebakaran, bahan yang terbakar masih bisa menyala kembali. Karena DCP tidak memiliki formula anti penyalaan ulang.
- Terjadinya kerusakan sekunder (colateral damage). Dapat dipastikan Mesin produksi dan alat elektronik rusak akibat korosif yang ditimbulkan oleh DCP.
- Bahan baku atau material produksi rusak jika terkena DCP. Bahan baku yang sudah terkonaminasi serbuk DCP asti rusak dan harus dibuang.
- Kotor dan susah dibersihkan. Ruangan atau tempat yang terkena DCP sangat susat dibersihkan apalagi secara kimia, serbuk DCP yang terkena panas akan lengket seperti lem.
- 90 % kebakaran terjadi di dalam ruangan. Sering kita temui demo DCP dilakukan di ruang terbuka, padahal kebakaran 90 % terjadi di dalam ruangan. Bisa dibayangkan jika ruangan yang terbakar sudah dipenuhi racun asap, ditambah lagi dengan serbuk DCP, kondisi ini sangat membahayakan pemakai (sesak nafas, perih dimata dan merusak paru-paru). Ibarat orang buta disuruh memadamkan api. Bahkan ada satu insiden kebakaran yang menewaskan 1 pekerja. Tewasnya pekerja itu akibat terkena lepengan tabung catridge yang jebol (korosif).
good
BalasHapushttp://2010barudak.blogspot.com/
BalasHapusmantap artikelnya ijin share di blog ane yaaa
BalasHapus